Senin, 22 Juni 2015

Connectors, Relative clanse, dan Adjective & Adverb

  • Connectors
Sebelum kita melihat penjelasan lebih jauh tentang connectors akan lebih baik jika kita memahami perbedaan adverb, adverb phrase, dan adverb clause.
Adverb            : I bought the chocolate yesterday.
Adverb phrase : I bought the chocolate after school hours.
Adverb clause : I bought the chocolate after I finished my exam.

Adverb Clause Connectors :
TIME
as soon as; until; as; before; after; when; while; since
CAUSE or REASON
because; since; as
PLACE
where; wherever
CONDITION
if; whether
CONTRAST
although; even though; though; whereas; while
Formula :

S + V + adverb connector + S + V

                     or

Adverb connector + S + V + , + S + V

Contoh :
TIME
He had been in hospital for 3 months before he passed away.
                                           or
Before he passed away, he had been in hospital for 3 months.

CAUSE or REASON
The registration process took many hours because the line was so long. 
                                           or
Because the line was so long, the registration process took many hours.

PLACE
I will go wherever you go.
                or
Wherever you go, i will go.

CONDITION
You will trip in the dark if you do not turn on the light.
                                    or
If you do not turn on the light, you will trip in the dark.

CONTRAST
She is very smart while her sister is very stupid.
                              or
While her sister is very stupid, she is very smart.


  • Relative clanse

Relative Clanse digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang seseorang atau sesuatu.
Relative Clanse biasanya menggunakan relative pronoun seperti, who, whom, which, whose dan that.
Kita bisa mengartikan Relative Clanse dalam bahasa Indonesia menjadi “yang”
The woman who is waiting for someone is my sister
Perempuan yang sedang menunggu seseorang adalah saudara saya
Kapan kita menggunakan relative pronoun (who, whom, which, whose dan that)?
Who
Digunakan untuk orang yang berfungsi sebagai subjek.
The man who is running is my brother
Orang yang sedang berlari adalah saudara saya 
Dalam kalimat ini sesungguhnya ada dua kalimat yaitu
The man is my brother
He is running
Do you know the people who live next door?
Kamu tahu orang yang tinggal di sebelah?
Do you know the people?
They live next door
Whom
Digunakan untuk orang yang berfungsi sebagai objek
The students whom I met yesterday are coming to my house
Murid yang saya temui kemarin akan dating ke rumah saya 
Kalimat ini juga terdiri dari dua kalimat yaitu
The students are coming to my house
I met them yesterday
I never thought before that I would marry a woman whom I didn’t love
Saya tidak pernah menyangka saya akan menikah dengan perempuan yang tidak saya cinta
I never thought before that I would marry a woman
I didn’t love her
Which
Digunakan untuk benda
This is the book which I always read
Ini buku yang selalu saya baca 
Kalimat ini juga terdiri dari dua kalimat
This is the book
I always read it
There is a program on TV tonignt which you might like
Nanti malam ada acara di TV yang mungkin kamu suka
There is a program on TV tonignt
You might like it
That
Digunakan untuk orang dan benda
The policeman that I talked to will retire next year
Polisi yang bebicara dengan saya akan pensiun tahun depan
The policeman will retire
I talked to him
This is the house that I will live in when I am old
Inilah rumah yang akan saya tinggali kalau saya sudah tua nanti
This is the house
I will live in it when I am old
Whose
Digunakan untuk menunjukkan kepunyaan
The manager whose secretary is beautiful is married
Manajer yang sekertarisnya cantik sudah menikah
The manager is married
His secretary is beautiful
I saw a girl whose hair came down to her waist
Saya melihat seorang gadis yang rambutnya panjang sampai pinggang
I saw a girl
Her hair came down to her waist

  

  • Adjective & Adverb

 Adjective (kata sifat) memberikan informasi tentang kata benda. Contoh:
  • She’s an excellent dancer.
  • I’ve got a new apartment.
Adverb (kata keterangan) merubah kata kerja, yakni kata keterangan menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan. Contoh:
- She learns quickly.
- You can speak English well.
Adjective (kata sifat)
Adjective bisa ditempatkan sebelum kata benda. Contoh:
  • This is a beautiful bird.
  • “This is a bird beautiful.” tidak benar.
Kata sifat memberikan informasi seperti ukuran (kecil, besar), bentuk (bulat, persegi), warna (kuning, hijau), kebangsaan (Cina, Polandia), dan opini (baik, buruk).
Adjective tidak mengalami perubahan yang tergantung pada jumlah (tunggal atau jamak). Contoh:
  • She has a cute puppy.
  • She has three cute puppies.
Perhatikan bahwa adjective (cute) tidak mengalami perubahan baik dalam bentuk tunggal (puppy) maupun jamak (puppies).
Adjective juga bisa ditempatkan setelah kata kerja tertentu seperti be, feel, look, dan taste. Contoh:
  • I’m really happy today.
  • She’s got a new job so she feels great.
  • You look wonderful!
  • This chicken tastes delicious.
Adverb (kata keterangan)
Adverb sering dibentuk dengan menambahkan -ly di belakang adjective. Contoh:
  • quick (adjective) - He’s quick at learning new things.
  • quickly (adverb) - He learns quickly.
  • bad (adjective) - He didn’t get a bad test score.
  • badly (adverb) - He didn’t do badly in his test.
Untuk adverb yang terbentuk dari adjective yang berakhiran dengan huruf “-y” ganti “-y” dengan “-i” dan tambahkan “-ly“. Contoh:
  • easy (adjective) - He thinks math is easy.
  • easily (adverb) - He can do math easily.
  • happy (adjective) - He’s a happy man.
  • happily (adverb) - He works happily every day.
Untuk adverb yang terbentuk dari adjective yang berakhiran dengan huruf “-le” ganti “-le” dengan “-ly“. Contoh:
  • simple (adjective) - The teacher makes difficult things simple.
  • simply (adverb) - He teaches simply and clearly.
Beberapa adverb sama dengan adjective. Contoh:
  • He runs fast (adverb) - He’s a fast runner. (adjective)
  • He studies hard. (adverb) - It’s a hard life. (adjective)
Adverb untuk “good” adalah “well“. Contoh:
  • She’s a good pianist.
  • She plays the piano well.
Adverb juga bisa mengubah adjective dan adverb-adverb lainnya. Contoh:
  • That’s a good book.
  • That’s a very good book.
  • She’s a talented girl.
  • She’s an incredibly talented girl.
  • You’re right!
  • You’re absolutely right!


SUMBER :

http://englishonline.blogdetik.com/2009/08/12/adjective-dan-adverb-kata-sifat-dan-kata-keterangan/comment-page-1/

http://bahasainggris-inggris.blogspot.com/2013/05/adverb-clause-connectors.html

http://forty-sixenglish.blogspot.com/2014/05/pengertian-dan-contoh-penggunaan_28.html#.VYf7-snAMe4










Selasa, 19 Mei 2015

CAUSATIVE VERBS

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan ketika kita menginginkan orang lain melakukan suatu tindakan dan subject tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi.


Pada dasarnya ada empat kata kerja causative verb yang sering digunakan, yaitu HAVE, GET, LET, dan MAKE.

Fungsi dan Rumus Causative Verbs 

1. HAVE

Fungsinya adalah untuk menginginkan seseorang mengerjakan sesuatu untuk subjek.

Rumus:

[ S + (HAVE-HAD) + AGENT + ACTION VERB(bare infinitive) + OBJECT] - Kaimat Aktif

Contoh Kalimat:
I had my sister take that ball (aktif)

[ S + (HAVE-HAD) + OBJECT + ACTION VERB(V-3)] - Kalimat Pasif

Contoh Kalimat:
I had my car cleaned yesterday (pasif)

2. GET

Fungsinya mirip dengan HAVE namun dengan struktur kalimat yang berbeda.

Rumus:

[ S + (GET-GOT) + AGENT + ACTION VERB(to infinitive)] - Kalimat Aktif

Contoh Kalimat:
She got her brother to buy her a basket ball.

[ S + (GOT) + OBJECT + ACTION VERB(V-3) ] - Kalimat Pasif

Contoh Kalimat:
Cindy got her bedroom cleaned.

3. LET

Kata kerja ini berfungsi untuk membiarkan seseorang melakukan sesuatu.

Rumus:

[ S + LET + AGENT + ACTION VERB(bare infinitive) ]

Contoh Kalimat:
My father lets me choose my own car.

4. MAKE

Kata kerja ini berfungsi memaksa atau sangat menyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

Rumus:

[ S + (MAKE-MADE + AGENT + ACTION VERB(bare infinitive) ]

Contoh Kalimat:
The manager makes her staff work hard.


CONTOH KALIMAT CAUSATIVE VERBS  :

Will your parents let you go to the movie tonight? 
Harry made his brother lie to their mom. 
Ron didn’t have a barber cut his hair.  
I got Jono to sew my ripped shirt.  
She has her car fixed. 
I have the speaker loaded. 
I make this house cleaned. 
Alfonso makes Stephanus killed. 
Do you get your clothes washed? 
Greysia gets her hair cut. 
Patricia had her friend take her result test. 
The woman made her daughter eat up the tomatoes 
The manager makes her staff work hard. 
My father lets me choose my own future carrier. 
He had his book returned as soon as possible


Sumber :
http://www.englishnesia.com/2014/04/pengertian-rumus-dan-contoh-causative-verb.html 
http://achankprima.blogspot.com/2011/01/causative-verbs.html 

Senin, 20 April 2015

Adverb VS Adjective and Comparison Degree


ADJEKTIVE adalah suatu kata yang menerangkan noun (kata benda) atau pronoun (kata ganti)

a. Noun (kata benda)
     - The class is good                    = kelas itu bagus
     - My books are thick                = buku saya tebal
     - This is big building                  = ini adalah sebuah gedung yang besar

      penjelasannya
    
      good menerangkan clausa
      thick menerangkan book
      big     menerangkan building

b. Pronoun (kata benda)

   - he is clever      =  ia pandai
   - she is beatiful   =  ia cantik
   - they are diligent   =  mereka rajin

     penjelasannya

     clever  menerangkan he

     beautiful menerangkan she

     diligent menerangkan   they


ADVERB   adalah suatu kata yang menerangkan verb ,adjective, adverb yang lain atau seluruh kalimat

a. verb (kata kerja)
- he is working hard = ia bekerja keras
- the train run quickly  =  kereta api cepat larinya
- she spaks loudly      = ia berbicara keras


penjelasan

hard        menerangkan  working

quickly    menerangkan  runs

loudly     menerangkan   speaks


COMPARISON DEGRE  adalah bentuk adjective atau adverb yang menyatakan
perbandingan. Ada tiga degree of comparison, yaitu: positive, comparative, dan superlative degree.

 Macam-Macam Degress Of Comparison : 

Positive Degree

Ketika digunakan untuk melakukan perbandingan, postif degree harus menggunaan AS. Postif Degree memiliki bentuk standard tanpa perubahan, ex : Big, Carefully, difficult, easy, rich etc.

contoh :

The Course is not as dificult as you imagine. (adjective)
He drived as carefully as my father in the resident area (adverb)
The task is not as difficult as you image
He drives as carefuly as my father in the residential area.
His money is not as much as your money.


Comparative Degree




digunakan untuk membandingkan dua hal. Kebanyakan adjective atau adverb satu suku kata ditambahkan akhiran -er, sedangkan dua suku kata atau lebih diawali dengan kata more. Khusus kata adjective dengan akhir -ly, akhiranya dihilangkan lalu ditambahkan -ier. Ketika berada di dalam kalimat Degree of Comparison ini biasanya ditemani kata than.

contoh :

Today you are happier than yesterday.
He is as brilliant as his sister. 
Her money is not as much as your money
My brother is more patient than I am
I find running harder than swimming


Superlative Degree

digunakan untuk membandingkan tiga hal atau lebih hal. apabila satu suku kata ditambah dengan kata -est dan apabila lebih dari dua suku kata ditambah dengan kata most-. Adapun untuk dua suku kata adjective dengan akhiran -y, akhiran tersebut dihilangkan lalu ditambahkan -iest. Ketika berada di dalam kalimat, superlative degree diawali dengan kata the.

contoh :

Arum is as beautiful as Ningrum
Kuta Beach is more famous than Anyer Beach
The city of New York is bigger than that of Beijing
The biggest company in our country is PT.Unilever,Tbk
The most expensive city in the world is london     



Sumber 
http://andrianisyafa.blogspot.com/2011/02/perbedaan-antara-adjective-dan-adverb.html 
http://fitrianasetya.blogspot.com/2011/04/degrees-of-comparison.html
 


 



Rabu, 25 Maret 2015

CONDITIONAL SENTENCES


Conditional Sentence (=Kalimat pengandaian) adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi seperti yang diharapkan.
Conditional Sentence (Kalimat Pengandaian) dalam bahada inggris selalu berbentuk kalimat majemuk (compound sentence), yaitu kalimat yang terdiri atas Main Clause (Induk Kaimat) dan Subordinate Clause (Anak Kalimat). Pada bentuk conditional sentence ini antara induk kalimat dengan amak kalimat dihubungkan dengan “ if (jika) ”.
Main clause (induk kalimat) adalah bagian dari kalimat majemuk yang dapat berdiri sendiri serta memiliki arti yang lengkap jika berpisah dari bagian yang lain dalam kalimat majemuk.
Sedangkan Subordinate Clause (anak kalimat) adalah bagian dari kalimat majemuk yang tidak dapat berdiri sendiri seandainya berpisah dari bagian yang lain dalam kalimat majemuk.
Terdapat tiga tipe conditional sentence. Secara singkat ketiga tipe tersebut bisa dilihat di tabel berikut:

tabel conditional sentence

Conditional Sentence Type I

Kalimat conditional disebut juga dengan kalimat pengandaian. Contoh di bawah ini:

If I have a lot of money, I will go to America.
I will sleep if I am sleepy.
If my father has much money, he will buy a new house.

Ketiga contoh di atas adalah contoh dari conditional sentence. Conditional sentence terdiri dari 2 bagian yaitu: subordinate clause dan main clause. Subordinate clause (if + clause) merupakan pernyataan syarat atau kondisi. Sedangkan main clause pada conditional sentence adalah pernyataan akibat terpenuhinya (+) atau tidak terpenuhinya (-) persyaratan yang ada pada subordinate clause atau kondisi yang ada pada subordinate clause.
Perhatikan kembali contoh di atas:
If  I have a lot of money…(subordinate clause) kalimat ini merupakan syarat untuk terjadinya sesuatu yaitu : I will go to America. (main clause). Jadi saya akan pergi ke Amerika jika saya mempunyai banyak uang.

Conditional sentence type 1

Conditional sentence type 1 bermakna future karena akibat (main clause) berbentuk future dan subordinate clause berbentuk simple present tense.  kejadian yang ada pada main clause yang berbentuk future tersebut akan terjadi bila persyaratan yang ada pada subordinate clause (if…) terpenuhi.

Rumus condtional sentence type 1

If +simple present tense, Simple future tense
Simple future tense + if + simple present tense

NOTE: jangan lupa memasukan , (comma) jika ingin meletakkan subordinate clause terlebih dahulu. Tidak perlu meletakkan koma jika main clause anda masukan terlebih dahulu.

If she has my address, she will send the invitation to me.
They will buy a car if they have money.
My mother will go to Bali if she has a lot of money.
You will be late if you sleep late.
He will not come if you are angry with him.

Conditional Sentence Type II

Conditional sentence type II  Rumusnya sebagai berikut:

If   +  Simple past tense  +  ,  +  Past future tense
Past future tense + if + simple past tense

Contoh:
If I found her address, I would send her an invitation.
I would send her an invitation if I found her address.
If I had a lot of money, I wouldn’t stay here.
If I were you, I would not do this.

Conditional type II ini digunakan sebagai aplikasi kejadian masa sekarang atau present. Kejadiannya akan terjadi jika kondisi yang ada pada subodinate clausenya berbeda.

Contoh :
Example: If I found her address, I would send her an invitation.
Pada contoh di atas, telah jelas bahwa saya ingin mengirimkan undangan kepada seorang teman. Saya sudah mencari alamatnya tetapi tidak ditemukan. Jadi tidak mungkin saya akan mengirimkan undangannya karena saya tidak mengetahui alamatnya.  Jadi fakta dari kalimat conditionalnya pada contoh di atas adalah: tidak jadi mengirimkan undangan karena tidak mengetahui alamatnya.

Contoh lain:
If John had the money, he would buy a Ferrari.
Saya kenal John. Dia tidak punya banyak uang (ini fakta yang ada). Akan tetapi dia sangat suka denga mobil ferari dan sangat ingin membelinya. Akan tetapi ini hanya mimpi John belaka karena tidak mungkin dia membeli ferari karena dia tidak punya uang.
Dari penjelasan ini sangat jelas perbedaan conditional sentence type I dan II. Pada type I…kondisinya pada subordinate clause berbentuk present dan ini kemungkinan besar terjadi. Sedangkan pada type II, kondisi pada subordinate clause berbentuk simple past tense yang menyatakan masa lampau..yang jelas jika masa lampau adalah masa yang sudah lewat dan kita telah mengetahuinya. Jadi type dua adalah kalimat pengandaian yang tidak mungkin terjadi, sedangkan type I bisa saja terjadi.

Conditional Sentence type III

Pada conditional sentence type II merupakan aplikasi dari kondisi atau kejadian yang ada pada masa present/simple present tense, sedangkan type III ini merukan aplikasi kejadian masa lampau atau simple past tense. Terkadang, di masa lampau kita mempunyai keinginan yang tidak dapat kita wujudkan. Lalu kita ingin bercerita kepada teman atau orang lain. Misalkan:
“ tahun lalu, saya ingin membeli rumah baru, akan tetapi saya tidak punya uang.”
Perhatikan contoh di atas yang sengaja saya buat dalam bahasa Indonesia! Bahwasanya tahun lalu (masa lampau) saya ingin membeli rumah baru dan saya tidak punya uang. Jadi conditional type I adalah pengandaian yang kemungkinan besar terjadi, type II aplikasi masa present yang merupakan pengandaian yang tidak mungkin terjadi  dan type III adalah  aplikasi kondisi masa lampau atau bentuk past tense yang memang sudah pasti tidak terjadi karena merupakan aplikasi masa lampau.

Rumus conditional type III

If  + Past perfect + , + Past future perfect tense
Past future perfect tense + if + past perfect

Contoh:
If I had found her address, I would have sent her an invitation.
I would have sent her an invitation if I had found her address.
If I hadn’t studied, I wouldn’t have passed my exams.
If John had had the money, he would have bought a Ferrari. 


SUMBER :
 
 http://linggris.wordpress.com/2010/07/25/conditional-sentences/ 
http://belajarbahasainggrisonlinegratis.blogspot.com/2013/02/conditional-sentence-type-i.html http://belajarbahasainggrisonlinegratis.blogspot.com/2013/02/conditional-sentence-type-2.html http://belajarbahasainggrisonlinegratis.blogspot.com/2013/02/conditional-sentence-type-iii.html 

Kamis, 05 Februari 2015

KASUS YANG SEDANG IN DALAM MASALAH TENDER

Sedang Disidik, Polres Dumai Kaget Proyek Jl HR Sobrantas Berlanjut



Riauterkini-DUMAI - Jalan HR Soebrantas yang kini sedang dalam proses hukum terus dilakukan pembangunan oleh Pemerintah Kota Dumai. Hal ini mendapat reaksi dari Kapolres Dumai AKBP Tonni Hermawan, dan akan di proses lebih cepat penanganannya.

"Loh kok dibangun terus jalan itu. Itu kan sedang proses hukum dan belum menemukan titik kejelasan dari hasil audit BPKP untuk kerugian yang ditimbulkan. Kalau sudah begini akan saya percepat kasusnya," jawan Tonni Hermawan, kepada riauterkinicom, Jumat (30/1/15).

Dijelaskan Tonni Hermawan, sebelumnya juga mempertanyakan soal komitmen pemerintah untuk komitmen dalam pemberantasan korupsi. Namun sayangnya, komitmen itu tidak sejalan dengan penegak hukum yang sedang menangani masalah tindak pidana korupsi yang menimbulkan kerugian pada keuangan negara.

"Bagaimana kasus korupsi bisa diberantas, kalau jalan yang sedang tersandung masalah hukum terus dibangun. Kami harapkan pemerintah pro aktiflah dalam masalah ini. Jangan sampai masalah ini terus berlarut dalam masalah hukum," ungkap mantan Kapolres Rohil ini yang mengaku sedang di Pekanbaru.

Sebagai data tambahan, bahwa Proyek pelebaran jalan yang berada di depan kompleks kantor wali kota lama itu dengan nilai Rp2,9 miliar. Diduga terjadi kebocoran anggaran dalam pelaksanaannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pencairan atau pelelangan. 



Pihak Penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Dumai telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Saksi tersebut Dinas Pekerjaan Umum, kontraktor proyek dan penyedia aspal.

Penanganan kasus dugaan korupsi ini sudah dilakukan semenjak 2013. Namun pemeriksaannya sempat jalan di tempat. Namun, Bimo Ariyanto memastikan pemeriksaan tidak akan dihentikan.
Dewasa ini, Jalan Soebrantas ini dalam kondisi rusak pada pada sejumlah tempat. Mulai dari simpang Bundaran hingga pertigaan dengan Kantor Dinas PU, jalan penuh lubang.



Selasa, 16 Desember 2014

CONTOH KASUS BISNIS AMORAL



Amoral dalam bisnis, kita sudah mengetahui bahwa amoral dalam bisnis merupakan tindakan dalam bisnis yang tidak berhubungan dengan moral.

Contoh kasus bisnis amoral :

1. penjual cabai yang mengharapkan laba atau keuntungan yang besar sehingga mereka melakukan tindakan bisnis amoral dengan cara mempermainkan timbangan. Contoh jika seorang ibu membeli cabai ke pedagang tersebut sebanyak 1 kg tetapi cabai yang di dapat oleh si ibu hanya 9 ons. Disini kesimpulannya ada tindakan bisnis amoral yang dilakukan oleh si pedagang cabai, si pedagang ingin mendapatkan laba atau keuntungan yang besar dengan cara tindakan yang tidak bermoral.

2. pemasaran adalah suatu proses pengenalan produk yang di jual kepad konsumen, namun disini ada juga tindakan amoral yang dilakukan, contoh seorang sales memperkenalkan produk perusahaannya, pada saat memperkenalkan produk tersebut, sampel yang di perkenalkan tidak sebagus dengan barang yang dibeli konsumen. Disini bisa dilihat ada tindakan kecurangan dalam berbisnis yaitu menipu konsumen dengan cara memperlihatkan sampel yang sedemikian perfect namun ketika si konsumen membeli produk tersebut, produk tersebut tidak sebagus seperti sampel yang diperkenalkan oleh sales.

Dari dua contoh kasus tersebut bisa dilihat tindakan bisnis amoral yang dilakukan untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang besar namun melanggar etika dan moral.




TEORI BINIS AMORAL


Di postingan kali ini saya akan membahas tentang definisi, dan teori yang berkaintan dengan bisnis amora.

 Lalu apa sebenarnya arti kata amoral itu? Amoral bisa di artikan dengan sebuah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan atau belum cukup umur. 

Namun dalam istilah amoral dapat di definisikan sebagai :

Immoralism is a system that does not accept moral principles and directly opposes morality, while amoralism does not even consider the existence of morality plausible”

Yang artinya bahwa amoral tidak berhubungan dengan konteks moral , bisa dikaitkan dengan :
  • Tidak mempunyai relevansi etis
  • Tidak berkaitan dengan masalah moral
  • Bebas moral 


Lalu teori yang berkaitan dengan bisnis amoral

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan.
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan.
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Mitos Bisnis Amoral

Mitos bisnis amoral mengungkapan suatu  keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan sama sekali. Bisnis tidak punya sangkut paut dengan etika dan moralitas. Keduannya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain.
Etika justru bertentangan dengan bisnis yang ketat, maka orang bisnis tidak perlu memperhatikan imbauan-imbauan, norma-norma, dan nilai-nilai moral. Bisnis memang sering diibaratkan dengan judi bahkan sudah dianggap sebagai semacam judi atau permainan penuh persaingan yang ketat.
Tidak sepenuhnya benar bahwa sebagai sebuah permainan (judi) harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Etika harus dibedakan dari ilmu empiris. Pemberitan, surat pembaca, dan berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana untuk mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis yang tidak baik, menunjukan bahwa masih banyak orang dan kelompok masyarakat menghendaki agar bisnis dijalankan secara baik dan tetap mengindahkan norma-norma moral.


Beberapa keberatan lain mengenai bisnis amoral:


Egoisme bisnis amoral adalah posisi yang bersifat bertentangan
Egosme ini menunjukkan pada konsep kepentingan diri sendiri yang tak konsisten.
Tuntutan normatif dalam amoralisme mengagungkan penyiksaan kapitalis.
Amoralitas dalam perusahaan bisnis menyalahgunakan gagasan maksimalisasi keuntungan.




SUMBER :