Sabtu, 20 April 2013

PETRUK


 


Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa,

di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak 

disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa 

kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan 

gubahan asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih 

dikenal dengan nama Dawala atau Udel.




Ceritanya 



Masa lalu


Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.

Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Smarasanta (Semar) dan Bagong yang mengiringi Batara Ismaya. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon Batara Ismaya Krama.

Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi Gareng.



Istri dan keturunan
 

Petruk mempuyai istri bernama Dewi Ambarwati, putri Prabu Ambarsraya, raja Negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang dan Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman. Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarwati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yang memangku perkawinannya. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama Lengkungkusuma.



Petruk dalam lakon pewayangan


Oleh karena Petruk merupakan tokoh pelawak/dagelan (Jawa), kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon Pétruk Ilang Pethèlé ("Petruk kehilangan kapaknya").

Dalam kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga, Dewi Mustakaweni, putri dari negara Imantaka, berhasil mencuri pusaka Jamus Kalimasada dengan jalan menyamar sebagai kerabat Pandawa (Gatutkaca), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudian menjadi rebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Lakon ini terkenal dengan judul Petruk Dadi Ratu ("Petruk Menjadi Raja"). Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, yaitu Nala Gareng. Dan sebaliknya Bagong-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian dikembalikan kepada pemilik aslinya, Prabu Puntadewa.



Hubungan dengan punakawan lainnya


Petruk dan panakawan yang lain (Semar, Gareng dan Bagong) selalu hidup di dalam suasana kerukunan sebagai satu keluarga. Bila tidak ada kepentingan yang istimewa, mereka tidak pernah berpisah satu sama lain. Mengenai Punakawan, punakawan berarti ”kawan yang menyaksikan” atau pengiring. Saksi dianggap sah, apabila terdiri dari dua orang, yang terbaik apabila saksi tersebut terdiri dari orang-orang yang bukan sekeluarga. Sebagai saksi seseorang harus dekat dan mengetahui sesuatu yang harus disaksikannya. Di dalam pedalangan, saksi atau punakawan itu memang hanya terdiri dari dua orang, yaitu Semar dan Bagong bagi trah Witaradya.

Sebelum Sanghyang Ismaya menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukodadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya punakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prapat”.


Keputusan kebijakan untuk memenangkan globalisasi


Oke tema kali ini masih seputar globalisasi,banyak yg bilang ini jaman , jaman globalisasi , atau era gobalisasi . tapi apa sih globalisasi itu sendiri? Global adlah universal , lalu globalisasi itu adalah segala sesuatu yg berhubungan dengan dunia internasional . nah sudah jelas bahwa globalisasi membahas seputar dunia internasional ,atau hubungan dunia – dunia , dan masih banyak lagi .


Tapi saya tidak membahas tentang dunia , untuk kali ini saya akan berbicara tentang kebijakan apa yang harus di putuskan untuk memenangkan globalisasi. Jaman globalisasi itu adalah dimana hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi , semua informasi yang kita butuhkan tentang dunia bisa kita dapatkan dengan sekejap , dan bebasnya pertukaran informasi dari penjuru dunia , dan dunia seakan dalam gengaman . tapi globalisasi itu sendiri memiliki dampak – dampak , ada dampak baik dan buruk untuk menyikapi jaman globalisasi dan bagaimana cara memenangkan globalisai. saya ingin mengutarakan kebijakan apa yang harus di keluarkan untuk menyikapi globalisasi ini .


Yang pertama adalah membentengi diri kita dengan agama , globalisasi memang memudahkan kita untuk saling bertukar informasi sampai penjuru dunia , internet adalah jalan dimana setiap informasi baik luar atau pun dalam negri bisa kita dapatkan dengan mudah , jika di lihat dari kebaikan globalisasi yaitu pertukaran informasi dapat dengan mudah kita akses tetapi di sini memiliki keburukan untuk moral pemuda bangsa indonesia . bebasnya informasi dan segala sesuatu yang ada di internet memliki dampak yang cukup buruk jika kita tidak bisa memilah, contohnya saja dengan gampang nya para generasi muda mengakses situs – situ mengenai video asusila , lalu dengan internet pemuda indonesia dengan gampangnya terjerat pergaulan bebas seperti di negara – negara lain , narkoba , fashion yang seronok , dan masih banyak lagi , jika tidak di bentengi dengan agama yang kuat pastinya banyak generasi muda yang terjerembab masuk kedalam era globalasasi yang bebas ini . maka dari itu seharusnya membentengi diri dengan agama adalah nomor 1 yang harus di lakukan agar generasi muda tidak hancur dalam era globalisasi yang beas ini .


Yang kedua tentang pendidikan , masalah pendidikan harus menjadi kajian serius dimana masih banyak sekolah – sekolah di indonesia ini tidak memiliki sarana dan pra sarana yang cukup memadai . contohnya saja di katanya jaman globalsasi ini masih banyak sekolah – sekolah yang tidak memiliki laboratorim , perpustakaan , ruangan komputer dan lainya . dan masih banyak juga gedung sekolah – sekolah yang tidak layak di huni . nah bagaimana bisa generai muda bisa bersaing dengan dunia luar jika pendidikan dan sekolahnya masih belum memenuhi sarana tersebut


Yang ketiga tentang lapangan pekerjaan , di negara tercinta ini masalah pengangguran adalah masalah pelik . tingkat pengangguran yang terus meningkat dari tahun ketahun merupakan bukti bahwa di negara indonesia pengangguran adalah masalah serius . seharusnya lapangan pekerjaan dapat di perluas oleh pemerintah . jika pendidikan sudah di benahi tentunya lahirlah bibit – bibit pemuda yang unggul , yang siap untuk bekerja .


Jika dengan kebijakan membentengi diri dengan agama sudah , lalu pendidikan yang baik sudah , dan lapangan pekerjaan sudah di perluas . maka kita bisa bersaing dengan negara luar dan tentu bisa memenangkan jaman era globalisasi ini . walau di jaman era globalisasi ini kita bisa memilah milah mana dampak baik yang bisa kita terapkan dan mana dampak buruk yang kita jauhkan , dengan begitu dunia dalam gengaman .

Keputusan kebijakan untuk memenangkan globalisasi


Oke tema kali ini masih seputar globalisasi,banyak yg bilang ini jaman , jaman globalisasi , atau era gobalisasi . tapi apa sih globalisasi itu sendiri? Global adlah universal , lalu globalisasi itu adalah segala sesuatu yg berhubungan dengan dunia internasional . nah sudah jelas bahwa globalisasi membahas seputar dunia internasional ,atau hubungan dunia – dunia , dan masih banyak lagi .


Tapi saya tidak membahas tentang dunia , untuk kali ini saya akan berbicara tentang kebijakan apa yang harus di putuskan untuk memenangkan globalisasi. Jaman globalisasi itu adalah dimana hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi , semua informasi yang kita butuhkan tentang dunia bisa kita dapatkan dengan sekejap , dan bebasnya pertukaran informasi dari penjuru dunia , dan dunia seakan dalam gengaman . tapi globalisasi itu sendiri memiliki dampak – dampak , ada dampak baik dan buruk untuk menyikapi jaman globalisasi dan bagaimana cara memenangkan globalisai. saya ingin mengutarakan kebijakan apa yang harus di keluarkan untuk menyikapi globalisasi ini .


Yang pertama adalah membentengi diri kita dengan agama , globalisasi memang memudahkan kita untuk saling bertukar informasi sampai penjuru dunia , internet adalah jalan dimana setiap informasi baik luar atau pun dalam negri bisa kita dapatkan dengan mudah , jika di lihat dari kebaikan globalisasi yaitu pertukaran informasi dapat dengan mudah kita akses tetapi di sini memiliki keburukan untuk moral pemuda bangsa indonesia . bebasnya informasi dan segala sesuatu yang ada di internet memliki dampak yang cukup buruk jika kita tidak bisa memilah, contohnya saja dengan gampang nya para generasi muda mengakses situs – situ mengenai video asusila , lalu dengan internet pemuda indonesia dengan gampangnya terjerat pergaulan bebas seperti di negara – negara lain , narkoba , fashion yang seronok , dan masih banyak lagi , jika tidak di bentengi dengan agama yang kuat pastinya banyak generasi muda yang terjerembab masuk kedalam era globalasasi yang bebas ini . maka dari itu seharusnya membentengi diri dengan agama adalah nomor 1 yang harus di lakukan agar generasi muda tidak hancur dalam era globalisasi yang beas ini .


Yang kedua tentang pendidikan , masalah pendidikan harus menjadi kajian serius dimana masih banyak sekolah – sekolah di indonesia ini tidak memiliki sarana dan pra sarana yang cukup memadai . contohnya saja di katanya jaman globalsasi ini masih banyak sekolah – sekolah yang tidak memiliki laboratorim , perpustakaan , ruangan komputer dan lainya . dan masih banyak juga gedung sekolah – sekolah yang tidak layak di huni . nah bagaimana bisa generai muda bisa bersaing dengan dunia luar jika pendidikan dan sekolahnya masih belum memenuhi sarana tersebut


Yang ketiga tentang lapangan pekerjaan , di negara tercinta ini masalah pengangguran adalah masalah pelik . tingkat pengangguran yang terus meningkat dari tahun ketahun merupakan bukti bahwa di negara indonesia pengangguran adalah masalah serius . seharusnya lapangan pekerjaan dapat di perluas oleh pemerintah . jika pendidikan sudah di benahi tentunya lahirlah bibit – bibit pemuda yang unggul , yang siap untuk bekerja .


Jika dengan kebijakan membentengi diri dengan agama sudah , lalu pendidikan yang baik sudah , dan lapangan pekerjaan sudah di perluas . maka kita bisa bersaing dengan negara luar dan tentu bisa memenangkan jaman era globalisasi ini . walau di jaman era globalisasi ini kita bisa memilah milah mana dampak baik yang bisa kita terapkan dan mana dampak buruk yang kita jauhkan , dengan begitu dunia dalam gengaman .

Jumat, 19 April 2013

perdukunan vs globalisasi


Di  postingan kali ini saya membahas tentang  perdukunan vs globalisasi , sebelum saya membahas lebih jauh lagi saya ingin memberikan arti dari masing – masing kata tersebut menurut pendapat saya . yang pertama itu perdukunan , perdukunan itu sendiri artinya percaya kepada selain tuhan, menduakan tuhan , perbuatan musyrik . sedangkan arti dari globalisai itu sendiri adalah universal atau lebih tepat nya segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasioanl . 





Pada saat sekarang ini sedang hangat di bicarakan tentang praktik perdukunan , dengan mengatas namakan gaib dan semacamnya banyak sekian orang masih saja mempercayai praktik perdukunan ini , mereka berasumsi bahwa perdukunan adalah salah satu cara untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit padahal jika di telaah lebih dalam lagi di jaman modern seperti ini atau lebih tepatnya lagi jaman globlisasi perdukunan hanya lah mitos belaka . tapi tetap saja masyarakat masih ada yg mempercayai praktik perdukunan ini , dan banyak pula orang yg pergi ke dukun untuk memperkaya diri , mempercantik diri , dan lain sebagainya . jelas ini adalah perbuatan musyrik menduakan tuhan . tapi herannya mengapa masih banyak saja di era globalisasi ini orang – orang masih mempercai praktik semacam perdukunan . walau tidak bisa di pungkiri praktik perdukunan adalah budaya masyarakat indonesia tapi seharusnya bisa di pikirkan secara jernih bahwa percaya pada dukun itu adalah musyrik , menduakan tuhan .




Ini adalah era globalisasi dimana segala informasi tersedia di seluruh penjuru dunia , jika sakit ya berobatlah di dokter atau di tempat – tempat dimana memang backgroundnya untuk menyembuhkan penyakit , bukan pergi ke dukun untuk meminta di angkat penyakitnya . seharusnya kita sebagai manusia modern dapat memilah mana yang fakta mana yang hanya mitos belaka , walau praktik perdukunan itu merupakan budaya masyarakat indonesia tapi cukuplah hanya sebatas tau saja , bukan mempercayai bahwa perdukunan adalah obat mujarab untuk segala macam penyakit , atau cara ampuh untuk mengabulkan segala sesuatu yang ingin kita capai . 


So jika ingin meminta , meminta lah hanya kepada allah , karena allah adalah tempat kita meminta tapi di iringi dengan usaha dan kerja keras juga yaa :) :) :)

Rabu, 03 April 2013

Makanan Kesukaan



Fried Chicken


Bahan merendam ayam original fried chicken : (opsional 1)
2 sdm Kalium
2 sdm Garam Kosher
4 sdm MSG / penyedap rasa
1/8 sdt Garlic Powder
1/3 cup Konsentrat Ayam
5 cup air


Bahan merendam ayam original Fried Chicken : (opsional 2)

2 sdm Garam
1 sdt Lada
4 sdm Penyedap rasa / micin / vetsin
1/8 sdt Bawang putih bubuk
1/3 cup Kaldu ayam
5 cup / cangkir Air


Cara merendam ayam:

Campur semua bahan dan rendam ayam agar asin dan gurih selama kurang lebih 24 jam di dalam pendingin atau freezer.


Bahan Resep Ayam Goreng Tepung Original :

2 ekor ayam, bagi menjadi 8 potong yang sudah diasinkan atau direndam 
6 cup Crisco Shortening
1 butir telur
2 cup Susu
2 cup Tepung 
2 sdt Lada
3 sdm Garam
1 sdt Penyedap rasa
1/8 sdt Bawang putih bubuk
1 dasbor paprika
Minyak goreng, secukupnya


Cara Membuat ayam goreng tepung original crispy fried chicken :

1. Panaskan minyak goreng dalam pressure cooker di atas api sedang hingga mencapai suhu 400° F. 
2. Campur telur dan susu dalam mangkuk kecil. 
3. Campur hingga rata enam bahan lainnya dalam wadah terpisah. 
4. Celupkan setiap potongan ayam ke dalam adonan susu dan telur sampai basah. 
5. Masukkan atau guling-gulingkan ayam dalam campuran tepung sampai terbalut tepung hingga rata. 
6. Goreng ayam dalam minyak panas dengan api sedang, masak selama kurang lebih 10 menit atau sampai matang. Angkat, tiriskan dan sajikan.