PENGERTIAN METODE ILMIAH
" Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis
yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode
ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol "
Pelaksanaan
metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut :
- Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan, yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari suatu gejala-gejala yang ada di lingkungan.
- Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
- Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
- Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
- Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada analisis data-data penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
- Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
TUJUAN MEMPELAJARI METODE ILMIAH :
1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
metode ilmiah biasanya di dasari oleh sikap ilmiah ,
sikap ilmiah di sini adalah
"Sikap
ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat
melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula "
Sikap-sikap
ilmiah meliputi:
a. Obyektif
terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak
dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh:
Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia
harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b. Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
Contoh:
Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai
paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua
burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung
kesimpulan tersebut.
c. Berhati
terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,
walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara
itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan
tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d. Tidak
mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh:
Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B
umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah
pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat
bukan fakta.
e. Bersikap
hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara
kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu
bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak
cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh
kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f. Sikap
ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang
tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada
umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila
menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya;
senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan
alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan
gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
g.
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya
orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh
orang atau bangsa lain.
h.
Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen
yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan
apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha
bekerja dengan teliti.
SUMBER :
http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/06/metode-ilmiah.html
SUMBER :
http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/06/metode-ilmiah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://smakita.net/macam-macam-sikap-ilmiah-seorang-peneliti/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar