Jumat, 30 Desember 2011

Cita – cita dari anak lumpuh


Setiap orang pasti memiliki cita – cita , apa cita – cita dalam hidup mu?.   
Jika setiap orang memiliki cita – cita untuk di perjuangkan , tapi tidak buat ku. Aku yang lumpuh dan tidak berdaya, yang memiliki kekurangan, yang di takdirkan untuk berjalan tanpa menggunakan ke dua kaki. Hidup dengan menyandang gelar cacat. Aku di lahirkan sebagai bayi cacat , bayi yang tidak memiliki ke dua kaki. Kadang aku berfikir mengapa tuhan melahirkan aku menjadi seseorang yang cacat? Sering aku menyalahkan tuhan karena keadaan ku seperti ini. Aku menyesal di lahirakan di dunia , bahkan aku tak minta untuk di lahirakn. Dari kecil jika di tanya apa cita – cita untuk masa depan ku? Aku hanya biasa terdiam , terdiam memikirkan apa aku layak dan bisa mengejar serta memperjuangkan cita – cita yang ku inginkan dengan fisik yang cacat seperti ini? Apa aku mampu dan pantas untuk merangkai cita – cita ku? Buat berjalan saja aku tak mampu sendiri , bagaimana bisa untuk mengejar cita – cita. Aku takut untuk merangkai cita – cita, aku takut itu hanya menjadi angan yang tak bisa ku gapai. Seharusnya cita – cita sebagai penyemangat dalam hidup, tapi tidak buat ku. Itu hanya bisa membuatku sakit, sakit menelan kenyataan yang sangat pahit yaitu terlahir sebagai orang lumpuh. Tapi kusadari ini lah takdir ku menjadi orang lumpuh. Percuma aku menyalahkan tuhan beribu kali, toh aku telah di ciptakan , tak berhak aku menyalahkan tuhan penguasa di bumi ini. Walau pun terus – menerus ku ratapi kekurangan ku ... itu tak akan membuat kakiku bisa melangkah secara normal, ini lah hidup ku, aku harus menjalaninya untuk mampu bertahan hidup.  Ku jalani hari – hari ku , ku lewati setiap menit waktu. Dalam hati kecil ini aku mengantungkan sebuah cita – cita menjadi seorang penulis... ku rasa aku tak perlu kaki untuk menggapai cita – cita itu.  Semangat ku mengebu – gebu , gairah ku timbul.. yaa setiap detik tak pernah jauh aku dengan bolpoint dan buku harian. Ku rangkai kata demi kata dalam buku itu, dan ku biarkan bolpoint ini menari – nari di atas kertas hingga menjadi sebuah bacaan. Jadi kebiasaan itu menarik semangat dalam diriku untuk menjadi seorang penulis. Aku memang tak memiliki ke dua kaki yang normal seperti orang biasa, tapi aku masih memilik tangan , mata, telinga, dan anggota tubuh lainya. Aku pasti bisa mengejar cita – cita ku walaupun tanpa dengan ke dua kaki. Baru aku sadari bahwa ini lah rencana yang tuhan berikan untuk ku,,, takdirku sebagai penulis bukan pelari. Aku memiliki tangan yang menghasilkan karya – karya tulis, dan ku anggap itulah suata kelebihan dari tuhan untuk ku. Tak semua orang bisa membuat karya tulisan. Dan ini lah cita – cita dari seorang yang lumpuh. Akan ku gantungkan cita – cita ini setinggi langit agar aku bisa meraihnya dengan kerja keras, tak peduli dengan kata cacat. Aku yakin bisa mengapai cita – cita itu walau menyandang gelar seorang yang cacat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar