PENGERTIAN KARANGAN
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian
adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
PERBEDAAN KARANGAN BERDASARKAN TUJUANNYA :
1. DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga
dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar
bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung
objek tersebut (Semi, 2003:41)
Deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dalam urutan
atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di depan mata angan-angan
pembaca segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicecap, diraba, atau dicium
oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10)
Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis
juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki
pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri
deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai
berikut.
Deskripsi lebih
berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. Deskripsi lebih
bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.Deskripsi
disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah;
sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas. Deskripsi lebih
banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan
sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.Organisasi
penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order)
Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi:
Deskripsi
Ekspositori
Merupakan karangan yang sangat logis, biasanya merupakan
daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang disusun menurut sistem
dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya,
atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih
menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika
melakukan impresi tersebut.
2. NARASI
Narasi merupakan karangan kisahan yang memaparkan terjadinya
sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan. Pada
narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam
kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa
kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga
unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jenis-jenis narasi
a. Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
b. Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi
ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang
sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan
mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya.
Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga
berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan
penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan
unsursugestif atau bersifat objektif.
c. Narasi objektif adalah narasi yang berusaha untuk
memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada
para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini
berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
d. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk
memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada
para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan
menarik jika tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan
kronologis. Ciri-ciri karangan narasi menurut Atar Semi (2003:31) adalah
sebagaiu berikut:
- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
- Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis
3. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,
gambar atau statistik.
Menurut A. Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah
(2005:111) Dalam Pokoknya Menulis eksposisi merupakan tulisan yang tujuan
utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah
persoalan. Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada
pembaca. Di sini eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat
pemberian contoh, proses, sebab akibat, klasifiksasi, definisi, analisis,
komperasi dan kontras.
Menurut Aceng Hasani (2005: 30) dalam buku Ikhwal Menulis
juga mendefinisikan bahwa eksposisi merupakan bentuk tulisan yang sering
digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha mempengaruhi
pendapat pembaca. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa untuk menerima
pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima apa yang
dikemukakan oleh penulis.
Topik yang diangkat berdasarkan data faktual, yaitu suatu
kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang
bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya
dengan kata lain, penafsiran objektif suatu topik di dukung oleh seperangkat fakta.
Menurut Aceng Hasani (2005:31) ciri-ciri karangan eksposisi
sebagai berikut :
1. Penjelasannya bersifat informatif
2. Pembahasan masalahnya bersifat objektif
3. Penjelasannya disertakan dengan bukti-bukti yang konkret
(tidak mengada-ada)
4. Pembahasannya bersifat logis atau sesuai dengan penalaran
Berdasarkan cara atau metode penguraiannya, karangan
eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa karangan eksposisi. Ada beberapa
jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1. eksposisi definisi
2. eksposisi proses
3. eksposisi klasifikasi
4. eksposisi ilustrasi (contoh)
5. eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6. eksposisi laporan
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran
pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.
Ciri Ciri pargaraf argumentasi merupakan tipe paragraf yang
mengutarakan inspirasi, inspirasi, atau pendapat penulis dengan diikuti bukti
serta fakta ( serius berjalan ).
tujuannya merupakan biar pembaca meyakini bahwa inspirasi, inspirasi,
atau pendapat tersebut merupakan benar serta bisa di buktikan. itulah sedikit
pengertian mengenai paragraf argumentasi semoga bermanfaat dan dapat dimengerti
dengan baik.
Paragraf argumentasi memiliki dua pola pengembangan, yakni
sebagaimana berikut :
sebab ke akibat,
yakni tipe pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari moment yang
dikira sebagai pemicu, selanjutnya menuju pada ikhtisar yang berbentuk dampak
atau akibat yang disebabkan dari suatu kejadian. akibat ke sebab,
ialah paragraf ini di mulai dari menjelaskan satu persoalan yang dikira sebagai
akibat selanjutnya bergerak menuju perihal yang dikira sebagai pemicu
persoalan.
5. PERSUASI
Karangan persuasi adalah suatu bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan
pembuktian dengan data dan fakta Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Pengarang mengharapkan adanya sikap motorik perbuatan
yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam
karangannya.
PERBEDAAN KARANGAN BERDASARKAN SIFATNYA
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
CIRI - CIRI KARANGAN YANG BAIK
Pada dasarnya, karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan bahwa karangan tersebut dapat dikatakan baik. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca. Menurut Enre (1998:8) karangan yang baik adalah karangan yang bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan memenuhi kaidah-kaidah gramatikal. Akhidiah, dkk (1993:9) menjelaskan karangan yang baik memiliki beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif. Selain itu, Darmadi (1996:24) mengungkapkan bahwa beberapa ciri karangan yang baikadalah : signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan mengorganisasikan yang baik ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang dapat diterima dan mempunyai kekuatan.
Berdasarkan pendapat di atas, terdapat beberapa persamaan ciri karangan yang baik yaitu, sebagai berikut :
a. Jelas
Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.
b. Kesatuan dan Organisasi
Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun dengan urut dan logis.
c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d. Pemakaian Bahasa yang Dapat Diterima
PERBEDAAN KARANGAN BERDASARKAN SIFATNYA
- Ilmiah
Karangan ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh sesorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
- Semi Ilmiah (populer)
Sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintetis-analitis biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman, dan cerpen.
- Non Ilmiah
Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
CIRI - CIRI KARANGAN YANG BAIK
Pada dasarnya, karangan memiliki ciri-ciri yang bisa mengidentifikasikan bahwa karangan tersebut dapat dikatakan baik. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (1985:6) karangan yang baik adalah karangan yang mencerminkan kemampuan pengarang untuk menggunakan nada yang serasi, karangan yang mencerminkan pengarang mampu menyusun karangan secara utuh dan tidak samar-samar dan dapat meyakinkan pembaca. Menurut Enre (1998:8) karangan yang baik adalah karangan yang bermakna jelas, bulat dan utuh, ekonomis dan memenuhi kaidah-kaidah gramatikal. Akhidiah, dkk (1993:9) menjelaskan karangan yang baik memiliki beberapa ciri, diantaranya : bermakna jelas, merupakan kesatuan yang bulat, singkat dan padat, memiliki kaidah kebahasaan dan komunikatif. Selain itu, Darmadi (1996:24) mengungkapkan bahwa beberapa ciri karangan yang baikadalah : signifikan, jelas, memiliki kesatuan dan mengorganisasikan yang baik ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang dapat diterima dan mempunyai kekuatan.
Berdasarkan pendapat di atas, terdapat beberapa persamaan ciri karangan yang baik yaitu, sebagai berikut :
a. Jelas
Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya.
b. Kesatuan dan Organisasi
Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun dengan urut dan logis.
c. Ekonomis
Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan.
d. Pemakaian Bahasa yang Dapat Diterima
Pemakaian bahasa yang dapat diterima
akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan karangan. Pemakaian bahasa ini
menyangkut banyak aspek. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti
kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis),
kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah
peristilahan maupun kaidahkaidah yang lain yang relevan.
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://pray-yuliohutomo.blogspot.com/2014/04/teori-teori-tentang-perbedaan-karangan.html
http://laila-oktavia.blogspot.com/2014/04/teori-tentang-perbedaan-karangan.html
http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://pray-yuliohutomo.blogspot.com/2014/04/teori-teori-tentang-perbedaan-karangan.html
http://laila-oktavia.blogspot.com/2014/04/teori-tentang-perbedaan-karangan.html
http://semuapelajaransekolah.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-karangan-menurut-pengertian.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar